Pengikut

Sabtu, 07 April 2012

Hebatnya Kuasa Perkataan

Markus  5:28-29

               ”Sebab katanya: ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh. Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya"

            Di salah satu suku  dibagian kepulauan Pasifik Selatan, ada suatu tradisi yang berkembang diantara mereka yakni setiap kali mereka menebang pohon secara bersama-sama dan  menggunakan alat sederhana, dan pohon akan selalu tumbang. Jika terjadi pohon yang sangat besar dan susah di tebang, maka mereka  akan memaki-maki dengan kasar pohon itu agar tumbang. Dan selalu terjadi pohon itu akan tumbang.  Mungkin kita geli mendengar cerita ini. Tetapi kisah ini membuktikan betapa hebatnya kuasa perkataan. 
            Jadi, perkataan kita mengandung kuasa, tentunya kuasa perkataan yang dimaksudkan disini tidak kita gunakan untuk hal-hal yang negatif. Saya mengutip pernyataan Apokrifa: "sudah banyak orang tewas oleh karena pedang, tetapi tidak sebanyak orang yang tewas oleh karena perkataan yang tajam". Bayangkanlah betapa banyak anak-anak yang terbunuh karakternya karena makian dan perktaan yang tidak senonoh dan tidak semestinya diterima anak lebih banyak daripada anak-anak yan tewas karena peperangan atau musibah bencana. Perhatikan nats Alkitab diatas. Seorang wanita yang mengalami sakit pendarahan selama bertahun-tahun akhirnya mengalami pertolongan Tuhan Yesus karena berani memperkatakan perkataan iman bahwa dia akan mengalami kesembuhan jika menjamah jubah Tuhan Yesus. Bukan jubah Tuhan Yesus yang menyemkbuhkan tetapi iman dan perkataannya kepada Tuhan Yesus.
Sekarang, mari kita memperkatakan hal-hal yang tentang hidup kita, orang lain dan lingkungan kita, lambat laun perkataan kita bisa menjadi kenyataan. Bukankah Tahun ini Gereja kita punya Resolusi Iman dengan tema: ” Tahun 2012, tahun Promosi dan Berkat”?. Percayai dan perkataan hal  itu menjadi kenyataan dalam seluruh aspek kehidupan kita.

Renungkanlah Ayat-ayat ini:   Yakobus 3:9-10  Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,  dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi